MAN YARHAM LAA YURHAM
VIVAnews - Perselisihan Google Inc. dengan China terkait sistem sensor internet menjadi perbincangan luas di berbagai negara. Namun, bukan hanya dengan China saja Google bertikai. Persoalan serupa juga pernah dihadapi Google dalam beberapa tahun terakhir di sedikitnya 25 negara. Negara-negara tersebut, baik yang menganut rezim demokratis maupun represif, pernah memblok akses pengguna internet ke Google dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah keseluruhan negara yang secara aktif menyensor internet mencapai 40 negara.
Denmark menyensor situs pornografi anak-anak dari hasil pencarian Google. Iran memberlakukan penyaringan dan pengawasan paling meluas dibanding negara lain dengan memblok akses ke semua konten internet yang mengkritik pemerintah.
Belize, sebuah negara di Amerika Tengah, memblok Google Talk dan MSN Messenger dari Microsoft, dan juga layanan lain yang memungkinkan orang melakukan kontak dengan orang lain melalui internet.
“Persoalan dengan China menimbulkan tekanan tersendiri, tetapi bagi kami ini merupakan isu global,” kata Nicole Wong, deputi penasihat Google, seperti dikutip dari laman harian Los Angeles Times, 20 April 2010. “Penyensoran telah menjadi sesuatu yang makin sering dilakukan, tidak hanya di China,” ucapnya.
Bulan lalu, raksasa internet ini mematikan mesin pencarinya di daratan China untuk memprotes pencekalan pemerintah China. Google mengatakan, persoalan dengan China bisa merupakan ajang untuk merangkul dukungan publik. Sebab, Google merasa bahwa negara komunis tersebut menjadi semakin represif.
Siapa yang tidak kenal dengan nama Panji Sang Penakluk Ular. Nama Panji sudah tidak asing lagi dimata masyarakat Indonesia. Pemuda ini dikenal karena keberanian dan aksinya menaklukkan ular berbisa yang biasa kita saksikan di Acara Tv swasta. Kini artikel ini saya dapatkan dari internet Panji Sang Penakluk telah tewas di cabik komodo di pulau komodo saat syuting untuk melakukan aksi penaklukan Binatang paling buas peninggalan prasejarah .
Kabar tentang panji sang penakluk ular meninggal, anda bisa baca di internet dan dapat ditemukan dengan mudah, karena banyaknya pencarian panji sang penakluk tewas atau meninggal saya posting ulang artikel ini dari sumber lain agar anda mengetahui kebenarannya. Ini dia…
Kegagalan Panji sang penakluk untuk melawan kebuasan kadal raksasa itu harus ditebus dengan nyawanya. Pada saat pengambilan gambar aksinya “menaklukan” kadal raksasa itu tanpa di duga, sang komodo yang tampak gusar karena merasa terganggu, mengamuk dan menyerang panji secara membabi buta.
Aksi panji dengan gaya-gaya nya yang terbilang nekad dan rusuh itu, saat ia berusaha menaklukan komodo berukuran 2,5 meter dengan cara menarik narik ekor komodo tersebut secara kasar, sang komodo kelihatan enggan melayani aksinya dan mencoba lari ke semak semak.
Melihat sang komodo itu tampak enggan melayani aksinya dan mencoba lari ke semak membuat panji makin kasar dan brutal dengan cara memaksa menarik ekornya, hingga pada satu titik hewan peninggalan prasejarah itu benar-benar tidak bisa menahan amarahnya, akhirnya sang penakluk ini di kejarnya hingga beberapa puluh meter, panji pun yang sama sekali tidak menduga respon komodo tsb lari kalang kabut, pontang panting.
Pada saat lari menghindar dari amarah binatang tersebut Panji sempat melemparkan tasnya ke arah komodo, dengan maksud mengalihkan perhatian binatang itu, tapi ternyata komodo sudah tidak mampu menahan amarahnya yang ia tahu hanya ingin mengejar panji (bukantas), hanya dengan satu terkaman khasnya yang kuat seperti ketika mencabik sapi yang sering dimangsa, rontoklah tangan kanan panji di sambar kadal raksasa itu,
Detik selanjutnya makin parah karena sang komodo benar2 melampiaskan kemarahan dan laparnya, setelah di cabik cabik, tampak isi perut panji di lalap habis… oh Tuhan malang benar nasib pemuda ini.
Kameraman yang mengambil gambar tak bisa berbuat apa apa, tapi ia tak ada pilihan lain kecuali terus mengarahkan kamera pada adegan mengerikan itu, jeritan panji yang memilukan minta tolong pun sontak hilang saat kuku tajam komodo tsb menggasak lehernya, crottt… srettt srett.. darah mengalir deras, Ya… hidup memang kejam, kalau kita tidak mampu menempatkan diri pada tempat yang seharusnya.
Ya kira2 demikianlah berita yang gw baca di detik..com dalam mimpi gw waktu ketiduran di depan tv setelah liat aksi panji & komodo di salah satu tv swasta kemarin. Mungkin karena sebel liat aksinya bener2 nggak bermutu, konyol. Mengganggu hewan liar dengan kasar cuma demi kepentingan syuting, apa sih yg mau di tampilkan? Pamer keberanian lawan hewan buas? Apa manfaat yang kami dapat dari tontonan itu? cuma dongkol yg luar biasa sambil mengumpat “tengil banget nih anak, sok jagoan sama binatang”
Informasi yang doi kasih pun sangat2 lucu dan dangkal : “ya pemirsa, ini lah dia komodo (gak usah dibilang juga udah tau), ia binatang yang sangat buas dan bisa mengibas ngibaskan ekornya (ya mana ada binatang buas mengibas ngibaskan duit cebanan?) aya aya wae. Beda banget sama acara produksi luar seperti steve Irwin (alm) ato rob bredl yang ngasih banyak informasi2 penting seputar hewan yg di eksplore nya.
NB: Berhubung banyak yang mencari Panji Sang penakluk tewas dicabik komodo (meninggal), akhirnya saya posting artikel ini dari sumber link di bawah ini, untuk mengetahui lebih jelas kebenaran berita ini, anda bisa membaca ulang pada paragraf terakhir yang di bold atau langsung ke TKP
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6384719
Judul : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penerbit : Inandra Publisher
Penulis : Agnes Davonar
Kategori : True Story
Cetakan : ke-8
Tebal : x + 232 Halaman
Kisah Nyata Gadis Berusia 13 Tahun Bertahan Hidup Dari Kanker Ganas Paling Mematikan Di Dunia
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Cuplikan di atas adalah sepenggal bait dari tulisan Keke, seorang penderita kanker ganas yang menyerang bagian wajah, Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut yang dapat membunuhnya dalam waktu 5 hari. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.